Jumat, 30 November 2012

langkah jemari 1

saat hati terdiam dengan segala pikiran yang penuh dengan kekacauan.



jemari bergerak tanpa ada alasan, entah akan merangkai kata apa untuk menghadapi dunia.
tersenyumpun masih ragu, apa yang akan aku tersenyumkan.
tersenyum saja ragu, apalagi tertawa.
mungkin berbicara???
ah, bukankah jemari merangkai kata saja tak bisa, apalagi mengucapkan dengan mulut.
entah apa nanti jadinya, ketika saya berbicara.
tak akan ada nada yang terdengar dari sana.
mungkin,,,, hanya akan menimbulkan gejolak yang entah apa artinya.
apa ya yang harus aku lakukan ketika semuanya tak mampu, tak dapat, tak bisa, atau bahkan bahasa yang berlebihanya " sudah tak sanggup lagi"
ow ya, apakah saya masih bisa melihat??
iya dunia....
aku ingin melihat dunia yang kata orang,dunia itu penuh dengan suara yang bernada.
dunia itu penuh dengan sentuhan yang penuh dengan irama.
dunia itu penuh dengann senyum yang rasanya tiada tara.
dunia itu penuh dengan suara tawa bahagia.
apa lagi yang mereka ceritakan tentang dunia, aku lupa.
sungguh mataku ingin segera cepat-cepat terbuka melihatnya.
melihat wajah-wajah lembut,tersenyum dengan  penuh keikhlasan.
sampai detik ini, ketika jemari menulis yang mungkin tak berarti.
aku masih menanti,datangnya senyum-senyum penuh dengan ketulusan itu hadir di depan mata.
tapi, apa mata ini benar-benar terbuka hingga aku bisa membedakan mana wajah yang disertai dengan senyum keikhlasan ataukah wajah yang dibalut dengan senyum tipuan belaka.
terus apa gunanya????? kalau nanti mataku terbuka yang kulihat adalah wajah-wajah yang dibalut senyum kepalsuan itu.
 #aku masih perlu banyak belajar#
belajar mengenali, menerima, ya belajar apalah itu......
yang pasti ketika aku membuka mata, aku harus siap....
entah akan tersenyum atau menangis saat berjumapa dengan dunia.
merangkai nada indah atau membuat not-not yang acak pakai kadut.
menyentuh dengan irama atau hanya dan tidak diiringi ketulusan
.......................




Tidak ada komentar:

Posting Komentar