Sabtu, 26 Januari 2013

Bunga Lotus yang malang



Cantikmu sungguh mengalihkan mataku, itu kata si afgan.

Lotus hadirmu dari biji hitam yang jelek bentuk maupun rupanya. Hidupmu pun tak seindah anggrek yang bertahta tinggi disana. Tak seistimewa bunga bangkai yang bau namun di istimewakan dan dilindungi. Juga tak diagung-agungkan layaknya mawar yang selalu jagi cerminan besarnya cinta makhluk terhadap makhluk lainya. Ah….. masih banyak bunga yang mungkin bisa saya bandingkan dengan mu, yang jelas yang lebih indah.
Tapi, kenapa dirimu selalu jadi cerminan bagi siapapun yang hidupnya dalam kekalutan. Yang merasa terhina layaknya dirimu yang hidup di lumpur. Yang merasa tersingkir layaknya dirimu yang selalu dibuang karena menggangu ikan yang dianggap lebih menguntungkan. Mereka tak pernah menanti indahnya bungamu, lembutnya warnamu, dan kehangatan dari daunmu. Mereka hanya mengerti dan hanya mau mengerti “apakah itu berguna untuk saya?”. Kau tak akan pernah mendengar mereka berkata “hai Lotus, kau begitu indah,lembut dan membuatku damai”. Jika kau mendengarnya, tolong kabarkan ke saya.
Lotus, bahkan ketika kau menangis menderu sakitnya dirimu, mereka yang melihatmu pun tak pernah tahu bagaimana menetesnya air matamu. Mereka tak mengerti, “apakah itu air danau” itu yang hanya dipikirkanya. Tak pernah terpikirkan bahwa itu air mata darimu. Oh Lotus…… saya tak pernah memandangmu serendah itu, dengan segenap kelembutan dan kehangatan darimu dan cerminanmu untuk ku. Aku sangat mencintaimu…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar