Senin, 21 Januari 2013

Inspirasi Dari Sang Bunga Sakura




Teman-teman yang tidak ikut kuliah umum hari ini, saya akan menceritakan cerita yang sudah diceritakan pencerita dari Negara jepang ini. Huft bahasanya belibet banget ya????,,,
Ya, sama halnya dengan gaya berbicara ibu berbadan mungil, rambut pendek dan berkulit putih yang berkebangsaan Jepang ini. waktu ibunya memperkenalkan diri, saya tersenyum menahan tawa. Nama beliau Nami Hatori,sontak saya langsung teringat tokoh ninja dari jepang, Ninja Hatori. Beliau dari Universitas Nagoya, Nagoya,Jepang. Banyak hal yang beliau ceritakan, ini saya buatkan point-point ya!!!
1.      Dengan salam nya, konichiwa,, Assalam’mualaikum??
(padahal baru jam 11.00 wib, kalau di Indonesia mungkin masih di bilang pagi bu, bukan siang) ibunya langsung bercerita dengan senyum ditambah lagi mata sipitnya.
Saya pertama kali datang itu 1991,tapi ini pertama kalinya saya ke Solo. Saya pernah ke Sumatra barat. Saya ke Indonesia itu mau mempelajari system pindidikan di Indonesia. Dulu Saya tinggal di Pesantren, sama apa itu santriwan dan santriwati (dengan kesulitan waktu mengucapkanya, saya cengar-cengir). Saya belajar apa itu,Iqra,hadist, Al Qur’an juga.

Pertayaan terkait hal tersebut!!
Bpk.Yudi Rinanto,kenapa sih ibu milih Indonesia dan tinggal dipesantren dan apa sih kesanya?

Bu Hatori menjawab, mungkin sudah tidak asing kalau di Jepang itu banyak sekali peberitaan tentang orang yang meningggal bunuh diri. Memang iya, disana itu kurang lebih 3ribu per tahunya meninggal karena bunuh diri.  Disana itu, orang-orangnya entah karena banyaknya tututan atau sangking sudah berkecukupanya, sehingga mereka mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Na, sangat berbeda dengan orang di Indonesia, yang selalu bahagia ceria. Bahkan kemarin, saya lihat di wilayah banjir di Jakarta itu, anak-anaknya ceria ( ruangan langsung ramai dengan suara tertawa peserta kuliah umum siang ini). dan mengapa saya memilih tinggal di pesantren. Itu karena, saya rasa di Jepang itu pendidikan agamanya kurang sehigga banyak yang melakukan bunuh diri. Di Jepang itu, tidak ada mata pelajaran khusus yang mempelajari agama, disana tidak diperbolehkan. Pendidikan agama mungkin diberikan hanya dirumahnya saya oleh orang tuanya. Kalau tidak, ya tidak ada.  Saya sangat terkesan, saat saya tinggal di pesantren. Dan hal yang paling saya sukai dari belajar disana itu adalah Hadist. Sampai saat ini pun saya gunakan Hadist sebagai pegangan hidup saya. Ya walaupun saya bukan islam. Dirumah saya saja, tempat ibadah itu ada dua. Satu untuk hindu dan “salah satu  agama di Jepang(ane lupa)”. Tapi disana diperbolehkan,mungkin agak terdengar aneh terutama untuk yang islam.

“ subhanallah ya, kita sebagai muslim malu tu sama yang bukan muslim. Beliau sudah mengamalkan hadist lho… bagaimana dengan kita????”

2.      Di Jepang, sistemnya sama, ada Paud,TK,SD 6 tahun,SMP 3 tahun,SMA 3 tahun,S1 4 tahun. Tapi ketika TK, disana hanya bermain saja. Tidak seperti di Indonesia yang sudah diajari bahasa inggris, matematika,etc. ketika SD dan SMP mereka harus menguasai bahasa jepang, kita tahu kalu jepang itu banyak sekali huruf-hurufnya. Kemudian waktu SMA itu tidak ada penjurusan IPA atau IPS. Hanya saja, disana ada mata pelajaran pilihan. Jadi, silahkan yang berminat ke IPA mungkin akan mengambil maple fisika,kimia,etc. disana juga ada SMK, sama. Dan disana, untuk pelajaran olahraga dan seni itu jam pelajarannya lebih banyak dibandingkan matematika dll. Disana pendidikan sampai SMA gratis. Dan di sana sangat banyak universitas yang kebingungan mendapatkan mahasiswa. Karena banyak siswa yang tidak ingin melanjukan sampai kejenjang perkuliahan. Sehingga, pemerintah jepang banyak menerima mahasiswa dari Negara lain. Dan untuk beasiswa disana itu sangat mudah. Dan biaya untuk semua fakultas itu sama. Entah itu kedokteran,guru,dll, biayanya sama.

Pertanyaan terkait hal tersebut!!!
Faisal Imam P. : disana, itu harus menguasai huruf semua(katakana,hiragana,kanji)? Terus bagaimana caranya mendapatkan beasiswa disana?

Bu Hatori menjawab: iya, disana itu harus menghafal sekitar berapa ribu huruf. Dan disana diwajibkan bisa atau fasih bahasa ibu. Jadi mulai SD sudah di haruskan belajar bahasa ibu. Na, cara beasiswa gampang..
Lewat kedutaan Jepang yang di Indonesia, cari informasi disana.
-          Daftar langsung ke universitasnya
-          Syaratnya: toefel 550 internasional,
-          Kalau kamu sudah punya bahan penelitian, menghubungi dosen yang cocok dengan penelitian mu. Kalau klof nanti dipanggil dengan rekomendasi dosen tersebut.
-          Untuk jurusan murni, misal biologi murni. Nanti testnya masih bahasa inggris. Tapi untuk jurusan pendidikan tesnya pakai bahasa jepang.
Kalau dapat beasiswa itu enak sekali, ( cerita yang ditambahkan oleh bu Murni(dosen biologi yang kuliah di jepang).
-          ongkos pulang dan datang ditanggung
-          biyaya kuliah ditanggung,dapat bonus gratis fotokopy 500 exmplar,internet,perpus dll gratis
-          kos gratis dan dikasih biaya makan 15 juta sebulan.
-          Dan bila belum fasih bahasa jepang, ada kuliah 1 tahun bahasa jepang geratis pula. Hanya saja masa studinya lebih lama. Yang seharusnya 2 tahun jadi 3 tahun.
3.      Kurikulum di Indonesia itu banyak sekali kalau di Jepang itu, hanya sedikit.

Pernyataan yang singkat, tapi sangat bermakna bagi salah satu peserta kuliah umum siang ini.

Bpk.Bowo Sugiharto, salaku dosen pendidikan di Prodi Biologi menanyakan hal yang berkaitan dengan pernyataan diatas.
Na, di Indoneisa itu banyak sekali mata pelajaraya, kalau dijepang itu bagaimana bu? Terus terkait dengan gaji guru, katanya di Indonesia ini menduduki pringkat no.1 setelah adanya sertifikasi tapi bukankah tidak mengalahkan tingkat kemamkmuran guru di Jpang ya bu?

Bu Hatori menjawab: iya, saya setuju sekali kalau di Indonesia itu mata pelajaranya sangat padat dn muatanya itu sangat tinggi. Say pernah membuaka LKS pendidikan agama  anak SD, saya pikir itu seharunya untuk anak tingkat SMA. Dan mata pelajarnya itu sangat beranekaragam. Kalau disana, hanya diambil yang inti atao pokoknya saja.

“ tapi kok pinter orang jepang ya???, harusnya pinter kita lho..”


Lanjut…… kalau kesejahteraan guru, memang disana itu sangat dihargai dan dibayar mahal. Karena disana itu banyak yang tidak mau jadi guru. Ya, kira-kira seitar 800jt setahun. Belum ditambah bonus sekitar 400 jt. Dan disana itu, gaji guru SD,SMP,SMA dan Dosen itu sama. Dan untuk wanita melahirkan, disana boleh cuti 1 tahun. Lelaki juga boleh dengan alsan merawat anak. Mengapa demikian, karena di Jepang itu pertumbuhanya kurang, jadi sangat memperhatikan dengan hal-hal demikian. Bahkan ibu hamil dan persalinanya pun gratis.


“ et dah…… duit negaranya dari mana sih……???”



3 komentar: